Sunday, July 8, 2012

Krn Ukuran Qta tak Sama dlm ~ TaBung (sTatus bersamBung).


Merupakan anugrah dari-Nya aku dapat mengetahui kisah ini, seperti dituliskan oleh akhuna Salim A. Fillah semoga Allah selalu memberkahinya dan disampaikan oleh adikku musyiroh melalui buku yang dipinjamkannya, semoga Allah selalu menjaganya dan meninggikan derajatnya. Sebuah kisah tentang seorang sahabat yang masing-masing terdidik oleh pendidik yang berbeda, terdidik oleh lingkungan yang berbeda, namun disatukan oleh persaudaraan dan aqidah yang sama. Beliau mengerti dan sang sahabat pun mengerti.

Simaklah kisah berikut yang telah ku jadikan TaBung (sTatus bersamBung) di facebookku.


seperti sepatu yang kita pakai, tiap kaki memiliki ukurannya
memaksakan tapal kecil untuk telapak besar akan menyakiti
memaksakan sepatu besar untuk tapal kecil merepotkan
kaki-kaki yang nyaman dalam sepatunya akan berbaris rapi-rapi

Krn ukuran Qta tak sama (1) Seorang lelaki tinggi besar berlari-lari di tengah padang. Siang itu, mentari seakan didekatkan hingga sejengkal. Pasir membara. 

Krn ukuran Qta tak sama (2) Di padang gembalaan tak jauh darinya ’Utsman, sedang beristirahat sambil melantun Al Quran, dengan menyanding air sejuk dan buah-buahan di rumah kecilnya.

Krn ukuran Qta tak sama (3) ”Ya Amirul Mukminin!” teriak ‘Utsman sekuat tenaga dari pintu rumahnya, “Apa yang kau lakukan tengah angin ganas ini? Masuklah kemari!” 

Krn ukuran Qta tak sama (4) ”Seekor unta zakat terpisah dari kawanannya. Aku takut Allah akan menanyakannya padaku. Aku akan menangkapnya. Masuklah hai ‘Utsman!” ’Umar berteriak dari kejauhan.

Krn ukuran Qta tak sama (5) “Masuklah kemari!” seru ‘Utsman,“Akan kusuruh pembantuku menangkapnya untukmu!”. “Tidak, ini tanggung jawabku. Masuklah engkau hai ‘Utsman, anginnya makin keras, badai pasirnya mengganas!” 

Krn ukuran Qta tak sama (6) ‘Umar memang bukan ‘Utsman. Pun juga sebaliknya. Mereka berbeda, dan masing-masing menjadi unik dengan watak khas yang dimiliki.

 Krn ukuran Qta tak sama (7) Sifat-sifat itu –keras, jantan, tegas, tanggungjawab & ringan tangan turun gelanggang – dibawa ‘Umar, menjadi ciri khas kepemimpinannya. 

Krn ukuran Qta tak sama (8) ‘Utsman, lelaki pemalu, anak tersayang kabilahnya, datang dari keluarga bani ‘Umayyah yang kaya raya dan terbiasa hidup nyaman sentausa. ’Umar tahu itu. Maka tak dimintanya ‘Utsman ikut turun ke sengatan mentari bersamanya mengejar unta zakat yang melarikan diri. Itulah ‘Umar. Dan inilah ‘Utsman. Mereka berbeda.

Krn ukuran Qta tak sama (9) kita punya ukuran-ukuran yang tak serupa. Kita memiliki latar belakang yang berlainan. Maka tindak utama yang harus kita punya adalah; jangan mengukur orang dengan baju kita sendiri, atau baju milik tokoh lain lagi. 

Krn ukuran Qta tak sama (10) setiap manusia tetaplah dirinya. Tak ada yang berhak memaksa sesamanya untuk menjadi sesiapa yang ada dalam angannya.

Krn ukuran Qta tak sama (11) berilah nasehat tulus pada saudara yang sedang diberi amanah memimpin umat. Tetapi jangan membebani dengan cara membandingkan dia terus-menerus kepada ‘Umar ibn ‘Abdul ‘Aziz.

Krn ukuran Qta tak sama (12) Dalam dekapan ukhuwah, berilah nasehat pada saudara yang tengah diamanahi kekayaan. Tetapi jangan membebaninya dengan cara menyebut-nyebut selalu kisah berinfaqnya ‘Abdurrahman ibn ‘Auf.

Krn ukuran Qta tak sama (13) Dalam dekapan ukhuwah, berilah nasehat saudara yang dianugerahi ilmu. Tapi jangan membuatnya merasa berat dengan menuntutnya agar menjadi Zaid ibn Tsabit yang menguasai bahawa Ibrani dalam empat belas hari.

Krn ukuran Qta tak sama (14) Sungguh tidak bijak menuntut seseorang untuk menjadi orang lain di zaman yang sama, apalagi menggugatnya agar tepat seperti tokoh lain pada masa yang berbeda. ‘Ali ibn Abi Thalib yang pernah diperlakukan begitu, punya jawaban yang telak dan lucu.

Krn ukuran Qta tak sama (15) “Dulu di zaman khalifah Abu Bakar dan ‘Umar” kata lelaki kepada ‘Ali, “Keadaannya begitu tentram, damai dan penuh berkah. Mengapa di masa kekhalifahanmu, hai Amirul Mukminin, keadaanya begini kacau dan rusak?”

Krn ukuran Qta tak sama (16) “Sebab,” kata ‘Ali sambil tersenyum, “Pada zaman Abu Bakar dan ‘Umar, rakyatnya seperti aku.
Adapun di zamanku ini, rakyatnya seperti kamu!”

Krn ukuran Qta tak sama (17) Tuntutlah diri untuk berperilaku baik dan sesudah itu tak perlu sakit hati jika kawan-kawan lain tak mengikuti. 

Krn ukuran Qta tak sama (18) Sebab teladan yang masih menuntut sesama untuk juga menjadi teladan, akan kehilangan makna keteladanan itu sendiri. Maka jadilah kita teladan yang sunyi Ialah teladan yang memahami bahwa masing-masing hati memiliki kecenderungannya, masing-masing badan memiliki pakaiannya dan masing-masing kaki mempunyai sepatunya. 

Krn ukuran Qta tak sama (19) Tempaan pengalaman yang tak serupa akan membuatnya lebih berlainan lagi antara satu dengan yang lain. Seyakin-yakinnya kita dengan apa yang kita pahami, itu tidak seharusnya membuat kita terbutakan dari kebenaran yang lebih bercahaya. 

Krn ukuran Qta tak sama (20) : Imam Asy Syafi’i pernah menyatakan hal ini dengan indah. “Pendapatku ini benar,” ujar beliau,”Tetapi mungkin mengandung kesalahan. Adapun pendapat orang lain itu salah, namun bisa jadi mengandung kebenaran.”

Saturday, July 7, 2012

Kisah Sahabat Bernama Ya'la

Kisah ini bermula ketika aku duduk-duduk di depan GOR Darul Quran Mulia setelah main futsal bersama para asatidzah dq. Setelah itu kita nguduk bersama, sambil nguduk kita cerita-cerita. Dan salah satu cerita itu adalah sebuah Kisah seorang sahabat nabi bernama Ya'la.

Yuk kita simak kisahnya.. :)